“Kami sangat responsif kalau memang polisi ingin menyelidikinya,” ujarnya di Surabaya, Sabtu (21/4/2012).
Harun sangat mengharapkan agar polisi bertindak cepat dalam mengungkap indikasi kecurangan yang disebar melalui pesan singkat secara berantai di wilayah Jombang dan sekitarnya beberapa hari lalu.
“Harus dicari. Harus ditangkap itu sumber penyebar isu. Benar atau tidak, polisi harus mencari. Bahaya kalau pendidikan dibuat kayak gitu,” pintanya.
Meski sepakat dengan langkah kepolisian untuk mengusut tuntas masalan kebocoran tersebut, namun Harun menyakinkan, jika di Jatim tidak ada satu pun soal Unas yang bocor.
Menurutnya, pelaksanaan Unas untuk siswa SMA/MA/SMK dan SMALB lalu masih berstatus aman.”Sampai saat ini tidak satupun dari isu itu yang terbukti. Jadi, saya tegaskan, Unas di Jatim masih aman,” katanya.
Harun mengatakan, penyelenggaraan Unas tahun ini lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. “Malah jauh lebih baik tahun ini. Kecenderungannya adalah proses pendistribusian yang lebih lancar, ketepatan waktu serta kualitas cetakan naskah soal dan lembar jawaban yang lebih bagus,” jelasnya.
Kendati begitu, mantan Kepala Dinas Pariwisata Jatim ini mengakui masih ada beberapa kendala yang menghambat kelancaran proses panjang penyelenggaraan Unas. ” Namun, saya rasa masih dalam batas kewajaran, seperti soal yang tertukar serta fotocopy soal dan lembar jawaban yang kurang. Tapi, itu tidak terlalu signifikan,” tandasnya.*ian
0 komentar:
Post a Comment